Hagia Sophia: Gereja Yang Dialihfungsikan Menjadi Masjid
Hagia Sophia: Gereja Yang Dialihfungsikan Menjadi Masjid
Hagia Sophia merupakan salah satu tempat yang wajib banget nih masuk list kota yang harus dikunjungi sekali seumur hidup, mau tau alasannya? sini Minaz bantu jelasin sejarah singkatnya...
Hagia Sophia, merupakan bangunan yan paling bersejarah di dunia dan menjadi saksi bisu pertemuan antara iman, kekuasaan, dan kebudayaan. Pasalnya, dia didirikan sebagai gereja megah kekaisaran Bizantium, namun kini berfungsi sebagai masjid yang terbuka untuk umum sehingga diburu oleh para pelancong dari berbagai negara.
Yuk kepoin kisahnya!
Image by iStockphoto.com
Hagia Sophia Sebagai Simbol Kejayaan Bizantium
Hagia Sophia dibangun pada tahun 537 Masehi oleh Kaisar Justinianus I, penguasa Kekaisaran Bizantium yang ingin menjadikan Konstantinopel sebagai pusat spiritual dan politik dunia Kristen Timur. Nama “Hagia Sophia” sendiri berarti Holy Wisdom atau “Kebijaksanaan Suci”. Arsitekturnya memadukan keindahan seni Romawi dan teknik bangunan Timur Tengah, menciptakan kubah raksasa setinggi lebih dari 50 meter yang dianggap sebagai keajaiban dunia pada masanya. Selama hampir seribu tahun, Hagia Sophia menjadi gereja terbesar di dunia dan pusat kegiatan keagamaan Gereja Ortodoks Timur.
Dari Gereja ke Masjid
Tahun 1453 menjadi titik balik penting. Setelah Sultan Mehmed II menaklukkan Konstantinopel, kota ini berganti nama menjadi Istanbul dan Hagia Sophia beralih fungsi menjadi masjid. Penambahan menara (minaret), mimbar, dan mihrab menandai babak baru dalam sejarah bangunan ini. Meskipun fungsinya berubah, Sultan Mehmed memerintahkan agar sebagian besar mosaik Kristen tetap dipertahankan — sebuah keputusan yang mencerminkan penghormatan terhadap warisan budaya dan seni masa lalu. Sejak itu, Hagia Sophia menjadi pusat spiritual utama bagi umat Islam di Kekaisaran Ottoman.
Menjadi Museum dan Kembali Jadi Masjid
Memasuki abad ke-20, di bawah pemerintahan Mustafa Kemal Atatürk, Turki memulai era baru sekularisme. Pada tahun 1935, Hagia Sophia dialihfungsikan menjadi museum nasional, simbol keterbukaan dan modernisasi negara tersebut. Status itu bertahan selama lebih dari delapan dekade, menjadikannya salah satu destinasi wisata paling populer di dunia. Namun pada tahun 2020, pemerintah Turki mengumumkan keputusan untuk mengembalikan Hagia Sophia menjadi masjid aktif. Langkah ini menuai beragam tanggapan, tetapi juga menegaskan posisi Hagia Sophia sebagai simbol hidup yang terus berubah mengikuti zamannya. Meski kini berfungsi sebagai masjid, wisatawan dari berbagai latar belakang tetap dapat mengunjunginya, sementara statusnya sebagai warisan dunia UNESCO tetap dipertahankan.
Simbol Peradaban yang Hidup
Lebih dari sekadar bangunan, Hagia Sophia adalah cermin perjalanan peradaban manusia — dari era Bizantium, Ottoman, hingga Turki modern. Setiap perubahan fungsi membawa cerita baru tanpa menghapus jejak sejarah sebelumnya. Ia bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga simbol dialog antara iman, budaya, dan waktu. Melalui kisah Hagia Sophia, kita belajar bahwa warisan sejarah tidak berhenti di masa lalu. Ia terus hidup dan berkembang seiring perubahan zaman.
Jadi, apa sobat Azka sudah nemu jawabannya? Minaz coba kasih pendapat Minaz ya, Hagia Sophia tempat yang menyimpan banyak sejarah serta bangunannya yang sangat megah nan mencerminkan kekuatan budaya di Turki menjadi tempat yang sangat sayang sekali jika hanya dilewati begitu saja.
Yuk, kenali lebih dalam kisah dan nilai-nilai yang tersimpan di balik keagungan Hagia Sophia — warisan dunia yang menyatukan masa lalu dan masa kini dalam satu atap megah dengan mengunjunginya langsung. Minaz siap temenin sobat Azka menjelajahi tempat-tempat ikonik di Turki, mau beribadah sekaligus menjelajahi sejarah budaya peradaban? segera pesan paket Umroh plus Turki di Azka Mandiri International -sahabat perjalanan ibadahmu.
